Yuk Baca ! Apa Faktor-Faktor Dan Syarat-Syarat Yang Mempengaruhi Terjadinya Integrasi Social (Terlengkap)

Oleh

admin

Faktor-Faktor Dan Syarat-Syarat Yang Mempengaruhi Terjadinya Integrasi Social (Terlengkap)

Hallo sobat, kembali lagi dengan admin di Caripengetahuan-id.com. Bagaimana kabar sobat hari ini ? Saya doakan keadaan sobat dalam keadaan yang bai baik saja dan tentunya sehat selalu. Nah pada kesempatan kali ini admin mau melanjutkan artikel sebelumnya yaitu tentang perbedaan reintegrasi dan integrasi sosial. Tapi pada artikel ini admin mau membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya integrasi sosial dan juga syarat syarat terjadinya integrasi social.

Untuk lebih memahaminya, yuk kita bahas satu persatu ya :

Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Integrasi Sosial ?

Faktor faktor yang mempengaruhi integrasi sosial menjadi penentu cepat maupun lambatnya sebua integrasi sosial terjadi. Faktor faktor ini juga mempengaruhi sulit dan mudahnya sosial terjadi di masyarakat.

1. Homogenitas Kelompok (kemiripan maupun kesamaan yang ada di dalam suatu kelompok masyarakat)

  • integrasi sosial akan mudah dan cepat terjadi jika kelompok masyarakat yang melakukan integrasi sosial memiliki kesamaan kesamaan atau homogen. Integrasi sosial akan lebih lambat dan cukup sulit terjadi jika masyarakat beragam (heterogen) karena perbedaan pola pikir, ideologi, dan kebudayaan. 
  • Homogenitas kelompok dapat menjadi faktor yang mempengaruhi integrasi sosial karena kesamaan tersebut berkaitan dengan proses dalam masyarakat untuk menciptakan adanya kesamaan hak dan kesetaraan.
2. Besar Kecilnya Kelompok

  • Berkaitan dengan banyak dan sedikitnya jumlah penduduk pada suatu wilayah, semakin besar suatu kelompok, maka perbedaan yang muncul akan semakin banyak dan integrasi sosial pun akan lebih sulit terjadi. 
  • Dalam kelompok relatif kecil, hubungan pribadi cenderung lebih akrab karena perbedaan diantara anggota kelompok yang semakin sedikit, sehingga kesepakatan dan integrasi sosial lebih mudah terjadi. 
  • Jumlah penduduk yang sedikit atau kelompok kecil membantu integrasi sosial lebih mudah terjadi. setiap anggota masyarakat lebih mudah mengenal satu sama lain dan mendapat interaksi sosial secara intens. Solidaritas yang muncul cukup erat. 
  • Jumlah penduduk yang sedikit menciptakan perbedaan yang sedikit atau penduduknya cenderung homogen (sama). Kelompok dengan jumlah anggota yang cukup besar diisi dengan karakteristik dan latar belakang yang berbeda. Berbagai perbedaan tersebut yang membuat integrasi sosial maupun solidaritas di antara kelompok masyarakat cenderung lebih sulit terbentuk.
3. Mobilitas Geografis (perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya)

  • Individu atau kelompok yang melakukan perpindahan menuju wilayah baru akan membawa ideologi dan pemikiran maupun latar belakang lainnya yang berbeda dengan masyarakat diwilayah tersebut. 
  • Setiap mobilitas geografis terjadi, individu atau kelompok yang melakukan perpindahan perpindahan tersebut akan membutuhkan penyesuaian kembali. 
  • Integrasi sosial akan cenderung sulit dan lama untuk dilakukan jika individu maupun kelompok yang terlalu sering melakukan mobilitas geografis. Sedangkan integrasi sosial akan mudah terjadi ketika individu lama menetap dan tidak melakukan mobilitas geografis terus menerus.
4. Efektivitas Komunikasi

  • Suatu proses penyampaiam dan penerimaan informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. 
  • Pada umumnya, komunikasi biasa dilakukan secara verbal atau berbicara mengggunakan cara yang dimengerti oleh dua belah pihak.
  • Efektivitas komunikasi atau komunikasi yang efektif dan dimengerti oleh dua belah pihak dapat mempercepat dan mempermudah integrasi sosial yang terjadi dimasyarakat. 
  • Masyarakat yang saling mengerti dan memahami maksud dan informasi satu sama lain akan lebih mudah melakukan penyesuaian nilai nilai dan mencapai kesepakatan bersama. Sedangkan komunikasi yang tidak efektif justru sebaliknya.
Efektivitas komunikasi dapat mempengaruhi cepat lambat maupun mudah dan sulitnya sebuah integrasi sosial terjadi karena mudah untuk melakukan penyesuaian dan mencapai kesepakatan bersama.

Komunikasi yang efektif akan mempermudah integrasi sosial dan memudahkan penyelesana konflik dalam masyarakat secara langsung berkaitan dengan terbentuknya integrasi sosial.
begitupun dengan komunikasi yang tidak efektif maka akan sulit mencapai integrasi sosial.


Apa Saja Syarat Terjadinya Integrasi Sosial ?

Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff :

1. Terpenuhinya Kebutuhan Anggota Masyarakat

Integrasi sosial terjadi ketika anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan kebutuhan satu dengan yang lainnya.

kebutuhan tersebut berupa sandang, pangan, dan papan, serta kebutuhan sosial berupa interaksi dengan orang lain.
Contoh :masyarakat kota jakarta yang saling hidup ketergantungan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka.

  • Pola ketergantungan dalam hal pemenuhan kebutuhan membuat masyarakat perkotaan di jakarta dapat hidup berdampingan dan terintegrasi atau menjadi satu kesatuan. 
  • Setiap anggota masyarakat memiliki fungsinya masing-masing agar kehidupan tetap berjalan. 
  • Terpenuhinya kebutuhan kebutuhan masyarakat pada akhirnya menumbuhkan rasa untuk perlu mejaga ikatan antara satu dan yang lainnya.

2. Kesepakatan Bersama

Integrasi sosial dapat terbentuk ketika masyarakat menciptakan kesepakatan bersama mengenai nilai-nilai dan norma yang menjadi pedoman dalam berinteraksi, termasuk menyepakati hal hal yang dilarang menurut kebudayaan masing masing agar tidak terjadi konflik dan perbedaan pendapat.

kesepatan bersama dibuat dengan melakukan penyesuaian terhadap nilai nilai yang mereka bawa untuk disesuaikan menjadi satu agar tidak terjadi konflik dan perbedaan pendapat.

  • Kesepatan bersama ini juga bisa disebut dengan konsensus 
  • Konsensus berasal dari bahasa inggris yaitu consensus yang berarti persetujuan atau kesepatan umum. 
  • Konsensus juga dapat terjadi jika setiap kelompok dalam masyarakat mau terbuka terhadap perbedaan atau konflik yang sedang terjadi. 
  • Konsensus menjadi kondisi awal yang perlu tercipta agar masyarakat dapat saling menerima perbedaan yang ada hingga tercapai integrasi.
3. Berlakunya Norma dan Nilai

Setiap anggota masyarakat yang saling bergantung dan hidup bersama memilki nilai dan norma sosial yang menjadi peraturan dan pedoman hidup. nilai dan norma tersebut dijalankan secara konsisten sehingga menjadi aturan yang dijalankan bersama.

Norma dan nilai sosial di masyarakat yang berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten hingga menjadi sebuah peraturan baku merupakan syarat terjadinya integrasi sosial.
Contoh : Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 mengenai penghapusan diskriminasi ras dan etnis. undang undang ini berlaku sebagai peraturan yang harus dijalankan oleh semua anggota masyarakat dan dapat dikenakan sanksi jika dilanggar.

Akhir Kata

Terus nantikan ya sobat artikel artikel kami dan kami berharap artikel ini dapat menambah pengetahuan sobat apabila sobat mempelajari hal baru setelah sobat membaca artikel ini maka berikan kami like dan ikuti blog atau website ini ya.
Dan admin mau ngucapin terimakasih karena telah membaca artikel ini dan baca juga artikel kami yang lain ya
Dan jangan lupa jaga kesehatan sobat ya…. Bye …..Sampai Jumpa… Kita ketemu lagi di artikel admin selanjut ya……

Artikel Terkait

Bagikan: