Dalam Bab Ini Kita Akan Membahas Mengenai, Tata Cara Shalat, Tata cara
Berwudhu Dan Tata cara berdzikir Dengan Benar, Serta Dalil Dalil Yang
Mengharukan Kita Berwudhu Dan Shalat
–
Shalat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh
setiap Muslim. Sebagai ibadah paling penting, mengetahui tata cara shalat yang
benar, niat, bacaan, dan rukun-rukunnya menjadi kewajiban bagi setiap
Muslim.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang bagaimana
melaksanakan shalat fardhu dengan tepat sesuai ajaran Islam. Mulai dari niat
yang harus ikhlas hingga bacaan-bacaan dalam setiap rakaat shalat, kami akan
menjelaskan secara detail agar Anda dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh
khushu dan khusyuk.
Tidak hanya itu, kami juga akan membahas rukun-rukun shalat fardhu dan
pentingnya menjaga konsistensi dalam melaksanakannya sesuai waktu yang
ditentukan oleh syariat Islam. Karena shalat fardhu merupakan kewajiban yang
harus dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu, kami akan memberikan informasi
penting tentang waktu-waktu shalat dan bagaimana melakukannya dengan
benar.
Kami berharap artikel ini akan membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang
tata cara shalat fardhu sesuai syariat Islam, sehingga ibadah Anda menjadi
lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan lewatkan setiap
informasi berharga yang kami sajikan untuk memperkuat ikatan spiritual dan
meningkatkan kualitas ibadah shalat Anda.
Selamat membaca dan semoga artikel ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi
semua Muslim dalam melaksanakan shalat fardhu dengan sepenuh hati dan
kesadaran.
Dalil Yang Mengharuskan Kita Shalat 5 Waktu
Pentingnya melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam didasarkan pada
dalil-dalil yang kuat dalam Al-Qur’an, yang mengisyaratkan keutamaan dan
kewajiban bagi setiap Muslim untuk melaksanakannya. Shalat adalah salah satu
dari lima rukun Islam, dan sebagai ibadah utama, ia menjadi sarana utama untuk
berkomunikasi dengan Allah SWT.
1. Surah Al-Baqarah Ayat 45
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ
الرَّاكِعِيْنَ“Allah berfirman, ‘Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk.'”Ayat ini menegaskan perintah Allah untuk melaksanakan shalat sebagai
bentuk ibadah dan ketaatan kepada-Nya.
2. Surah An-Nisa Ayat 103
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا
مَّوْقُوْتًا“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktu-waktunya
atas orang-orang yang beriman.”Ayat ini menunjukkan bahwa shalat adalah kewajiban bagi orang-orang yang
beriman dan harus dilaksanakan pada waktu-waktu yang telah
ditentukan.
3. Surah Hud Ayat 114
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ
الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى
لِلذَّاكِرِيْنَ
“Dan dirikanlah shalat pada dua kurun siang dan malam hari, dan sebahagian
daripada waktu malam, sesungguhnya perbuatan itu akan menghapuskan
kesalahan-kesalahan. Yang demikian itu adalah peringatan-peringatan bagi
orang yang ingat akan Allah.”Ayat ini menekankan pentingnya melaksanakan shalat pada waktu-waktu
tertentu dan bahwa shalat berfungsi sebagai penghapus dosa bagi orang yang
melakukan dengan penu h kesadaran dan khusyuk.
4. Surah Al-Isra Ayat 78
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ
الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah shalat pada saat matahari terbenam hingga gelap gulita malam
dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).”Ayat ini menegaskan waktu-waktu khusus untuk melaksanakan shalat dan
memberi penekanan khusus pada shalat Subuh yang disaksikan oleh para
malaikat.
5. Surah Ta-Ha Ayat 130
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ
طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚوَمِنْ اٰنَاۤئِ الَّيْلِ
فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka ucapkan, dan bertasbihlah
dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenamnya.”Ayat ini mengingatkan kita untuk sabar dalam menghadapi tantangan dan
kesulitan serta mengajak untuk bertasbih kepada Allah melalui shalat
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.
Dari dalil-dalil tersebut, kita memahami pentingnya shalat lima waktu sebagai
bentuk ketaatan kepada Allah, penguatan ikatan spiritual, dan pelaksanaan
ibadah yang mendekatkan diri kepada-Nya. Melaksanakan shalat secara teratur
dan khusyuk menjadi landasan dalam kehidupan seorang Muslim, dan hal ini
menuntun kita menuju hidup yang lebih bermakna dan berarti dalam cahaya
petunjuk-Nya.
Syarat Dan Rukun Shalat Fardhu
Syarat-syarat shalat adalah persyaratan atau ketentuan yang harus dipenuhi
oleh seorang Muslim sebelum melaksanakan shalat. Tanpa memenuhi syarat-syarat
ini, shalat dianggap tidak sah. Berikut adalah beberapa syarat shalat:
-
Islam: Seseorang harus menjadi seorang Muslim, karena shalat adalah ibadah
khusus bagi umat Islam. -
Bercuci atau Berwudhu: Sebelum melaksanakan shalat, seorang Muslim harus
membersihkan diri dengan berwudhu (wudhu untuk shalat kecil) atau mandi
(mandi wajib untuk shalat besar) jika berada dalam keadaan junub. -
Suci dari Hadats: Sebelum shalat, seseorang harus dalam keadaan suci dari
hadats besar (junub) dan hadats kecil (seperti kencing, buang air besar,
bersentuhan dengan lawan jenis, dll.). -
Menutup Aurat: Aurat (bagian tubuh yang harus ditutup) bagi laki-laki
meliputi bagian dari pusar hingga lutut, sementara bagi perempuan, aurat
meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. -
Niat: Seorang Muslim harus memiliki niat dalam hatinya untuk melaksanakan
shalat tertentu, baik yang bersifat fardhu (wajib) maupun sunnah (sunnah
mu’akkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan).
Rukun shalat adalah bagian-bagian penting yang harus dilakukan dalam rangkaian
gerakan shalat. Jika salah satu rukun shalat terlupakan atau dilewatkan,
shalat dianggap tidak sah dan harus diulang dari awal. Berikut adalah
rukun-rukun shalat:
-
Berdiri (Iqamah): Berdiri tegak dengan khusyuk dan tenang sebelum memulai
shalat. -
Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan
mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat. -
Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah, yang merupakan surat
pembuka dalam setiap rakaat shalat. -
Rukuk: Menundukkan badan dengan tangan memegang lutut, dan punggung sejajar
dengan kepala. -
I’tidal: Bangkit dari rukuk dengan tangan kembali menyentuh sisi badan dan
berdiri tegak dengan khusyuk. -
Sujud: Menyentuh lantai dengan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan
ujung jari kaki. -
Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan
tegak, tangan di atas paha. -
Tasyahud Akhir: Duduk dengan kaki ditekuk, tangan di atas paha, dan
melafalkan tasyahud akhir. - Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan kiri.
Rukun-rukun shalat harus dilakukan dengan benar dan lengkap sesuai tuntunan
Rasulullah SAW, karena merupakan bagian inti dari ibadah shalat yang mesti
dijaga dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Tata cara Berwudhu
Berwudhu adalah salah satu Proses penting dalam agama Islam sebelum
melaksanakan ibadah shalat. Berwudhu adalah proses membersihkan diri dengan
air dari beberapa bagian tubuh yang telah ditetapkan dalam syariat
Islam.
Berwudhu adalah bentuk persiapan spiritual dan juga memastikan tubuh bersih
dari kotoran dan najis sebelum beribadah kepada Allah SWT. Penting untuk
selalu menjaga kebersihan tubuh dan hati agar ibadah menjadi lebih bermakna
dan diterima oleh Allah.
Berikut dalil Yang mengharuskan kita berwudhu sebelum melakukan ibadah shalat
telah dijelaskan pada firman Allah surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ
فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا
بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا
فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ
اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ
تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا
بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ
عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ
نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan
salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu
junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
agar kamu bersyukur.”
Berdasarkan dalil tersebut, dapat dipahami bahwa berwudhu adalah kewajiban
bagi setiap Muslim sebelum melaksanakan shalat. Berwudhu merupakan bentuk
persiapan fisik dan spiritual sebelum beribadah kepada Allah SWT. Dengan
berwudhu, seorang Muslim membersihkan diri secara lahiriah dan batiniah,
sehingga ia siap untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadah shalat
dengan hati yang tulus dan suci.
Tata cara Wudhu Sesuai Syariat
1. Niat: berikut bacaan niat wudhu disertai latin dan artinya.نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ
تَعَالَىLatin: Nawaitul whuduua liraf’il hadatsil asghari fardal lillaahi
ta’aalaa.Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu
karena Allah Ta’ala,”
2. Membasuh Tangan:
- Basuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Pastikan air mencapai seluruh bagian tangan, termasuk sela-sela
jari.
3. Berkumur (Membilas Mulut):
- Ambil air dalam mulut, berkumur, dan bilas mulut sebanyak tiga
kali.- Jangan sampai air mencapai kerongkongan.
4. Membasuh Hidung:
- Gunakan tangan kanan untuk mengambil air dan hirup air ke hidung.
- Kemudian, keluarkan air dengan menggunakan tangan kiri sebanyak tiga
kali.
5. Membasuh Wajah:
- Basuh seluruh wajah, mulai dari batas rambut di dahi hingga batas
dagu.- Pastikan air mencapai seluruh permukaan wajah.
6. Membasuh Lengan:
- Basuh tangan kanan mulai dari ujung jari hingga siku sebanyak tiga
kali.- Ulangi langkah yang sama untuk tangan kiri.
7. Mengusap Kepala:
- Usap kepala dengan menggunakan air yang basah pada telapak tangan.
- Usap dari depan kepala hingga belakang kepala.
8. Membasuh kedua telinga sebanyak 3 kali.
9. Mengusap Kaki:
- Usap kaki kanan dengan tangan kanan dan kaki kiri dengan tangan
kiri.- Usap kaki dari ujung jari hingga mata kaki sebanyak tiga kali.
10. Membaca Doa Setelah Berwudhu:
اشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ
الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu
anna muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat
tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash
shalihiina.”Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu
baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya.
Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan
jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku
bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.”
seluruh anggota tubuh yang diwudhu sudah dibasuh dengan sempurna sesuai tata
cara di atas. Setelah berwudhu, seorang Muslim menjadi bersih secara lahiriah
dan siap untuk melaksanakan ibadah shalat dengan hati yang tulus dan khusyuk.
Berwudhu adalah persiapan fisik dan spiritual yang penting sebelum beribadah
kepada Allah SWT.
Niat Shalat Fardhu 5 waktu
Niat shalat 5 waktu adalah niat yang kita ucapkan dalam hati sebelum memulai
mengerjakan setiap shalat wajib dalam agama Islam. Shalat 5 waktu adalah salah
satu kewajiban utama bagi umat Muslim, yang harus dilaksanakan setiap harinya
sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Setiap shalat wajib memiliki niatnya masing-masing, yang harus dipahami dan
dihayati dengan sungguh-sungguh sebelum memulai shalat. Niat ini merupakan
tanda kesungguhan dan ketulusan hati dalam beribadah kepada Allah. Tanpa niat
yang jelas, shalat tidak akan sah dan tidak akan diterima oleh Allah.
1. Niat Shalat Subuh
أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله
تعالىUsholli Fardhol Subhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma’muuman (menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta’aalaaArtinya: “Saya berniat sholat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat
karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
2. Niat Shalat Zuhur
أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله
تعالىUsholli Fardhol Zuhri Arba’a Roka’aatim Mustaqbilal Qiblati Adaa an
(sholat sendiri)/Ma’muuman (menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi imam)
Lillaahi Ta’aalaa.Artinya: “Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat
karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
3. Niat Shalat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً لله تَعَالَىUsholli Fardlol Ashri Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa an
(sholat sendiri)/Ma’muuman (menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi imam)
Lillaahi Ta’aalaa.Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap
qiblat, saat ini, karena Allah Ta’ala”.
4. Niat Shalat Magrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً لله تَعَالَLatin: Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati
Adaa an (sholat sendiri)/Ma’muuman (menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi imam)
Lillaahi Ta’aalaa.Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil
menghadap qiblat, saat ini, karena Allah Ta’ala”.
5. Niat Shalat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً لله تَعَالَىLatin: Usholli Fardlol I’syaa-i Arba’a Roka’aataim Mustaqbilal Qiblati
Adaa an (sholat sendiri)/Ma’muuman (menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi imam)
Lillaahi Ta’aalaa.Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap
qiblat, saat ini, karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Sholat fardhu 5 Waktu Sesuai Syariat Islam
1. Melakukan takbiratul ihram
Pertama berdiri menghadap kiblat sambil berniat di dalam hati untuk melakukan shalat karena Allah SWT.Takbiratul Ihram yaitu gerakan kedua tangan, pada saat takbir anda harus mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu, telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat, jari jari tangan lurus, dan ibu jari disejajar dengan daun telinga, lafadz takbiratul ihram yaitu:
للَّٰهُ أَكْبَ
“Allahu akbar”
2. Membaca doa iftitah
Setelah melakukan takbir, dilanjutkan dengan meletakkan telapak tangan di atas punggung-telapak tangan kiri dan kedua tangan tepat di atas dada atau ulu hati, kemudian memebaca doa iftitas sebagai berikut:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ
بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ
فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ
الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ
رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ
الْمُسْلِمِيْنَLatin: Allahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw
waashiilaa Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardha hanifan wama
ana minal musyrikin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimin.
Artinya: Allah maha besar lagi maha sempurna kebesarannya, segala puji bagi allah dan maha suci allah sepanjang pagi dan sore hari, kuhadapkan muka dan hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk allah, tuhan semesta alam, tidak ada sekutu baginya, oleh karena itu aku menaati perintahmu dan aku termasuk oramg orang muslimin.
Atau, Bisa juga membaca:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Latin: Allahumma Baa’id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa’adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya, “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin” (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98).
3. Membaca Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, maka selanjutnya membaca surat alfatih di awali dengan membaca ta’awudz:أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِLatin: A’udhu billahi min ash-shaytanir rajeem.Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Selanjutnya
adalah membaca surah Al- Fatihah. Namun, jika tidak bisa membaca surah
Al-Fatihah diperbolehkan membaca surah lain yang ada di dalam Al-Qur’an.
Jika tidak bisa juga, maka diperbolehkan pula hanya diam mengikuti imam atau
diam dengan waktu yang lamanya kira-kira seperti membaca surah Al-Fatihah.
Surah Al Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـٰلَمِينَ
الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
مَـٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَٰطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ
Artinya: Dengan nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih, Maha Penyayang. Penguasa hari pembalasan. Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat.
Kemudian diikuti dengan membaca ” AAMIIN ”
4. Membaca Surah PendekSetelah membaca surah al fatihah, maka dilanjutkan dengan membaca salah satu ayat atau sutah yang ada di dalam alquran sesuai dengan kemampuan anda. Membaca surah pendek pada
rakaat selanjutnya hukumnya sunah. berikut contohnya surah al ikhlash:
Artinya: Dengan nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dia (Allah) adalah Yang Maha Esa, Allah, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”
5. Rukuk
Kemuadian rukuk diawali dengan mengangkat kedua belah tangan seperti ketika takbiratul ihram dengan mengucapkan takbir “ALLAAHU AKBAR”. Ketika rukuk, posisi punggung dan kepala sejajar membentuk garis lurus. Kedua telapak tangan berada tepat di lutut, kedua lengan tangan diupayakan selurs mungkin.Kemudian membaca bacaan berikut sebanyak tiga kali:
Latin: Subhâna rabbiyal ‘adhîmi wa bihamdihi.Artinya: Maha suci tuhan ku yang maha agung, serta aku memuji kepadanya.
Atau dapat pula membaca:
Latin: Subhaanakalloohumma robbanaa wabihamdika Alloohummagh firlii.Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji Engkau, ya Allah, ampunilah aku.Setelah rukuk, bangun kembali dengan membaca bacaan berikut:
Sami’alloohu liman hamidah.Lalu dilanjutkan dengan membaca doa i’tidal berikut:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ
مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Latin: Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min
syai’in ba’du.Artinya: Ya Allah, Tuhan kami bagi mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuhnya barang yang engkau kehendaki sesudah itu.
6. Sujud
Setelah anda melakukan i’tidal, kemudian sujud caranya: pertama anda meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sejadah atau tempat shalat. Kemudian disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sejadah, diteruskan dengan merapakan dahi dan hidung diatas sejadah.Posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak, setelah itu meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat keatas, tidak boleh menempel di lantai, kemudian membaca bacaan berikut:
Latin: Subhâna rabbiyal a’la wa bihamdihi.Artinya: Maha suci tuhan ku yang tinggi, aku memuji kepadanya.
7. Duduk Di Antara Dua Sujud.
Setelah sujud kemudian bangkit untuk melakukan duduk di antara dua sujud dengan membaca “ALLAAHU AKBAR”
Cara duduk di antara dua sujud yang benar adalah:
- Duduk di atas telapak kaki kiri sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari jari yang dilipat kebawah
- Kedua telpak tangan diletakkan di atas kedua lutut kemudian membaca doa:
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى
وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii
wa’fu ‘anniiArtinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, cukupkan lah aku dari segala kekuranngan, angkatlah derajaku, berikanlah aku rejeki, berikanlah aku petunjuk, berikanlah aku kesehatan dan ampunilah dosaku.
8. Melakukan Tasyahud Awal
Kemudian bangkit dari sujud untuk melakukan duduk tasyahud awal, dengan membaca “ALLAHU AKBAR”.Cara duduk dengan benar:
- Duduk di atas telapak kaki kiri dengan bertumpuk dengan ujung jari jari yang di lipat kebawah.
- jari telunjuk kanan di acungkan sementara jari lain tetap menggenggam
- Telapak tangan kiri di letakkan di atas lutut kiri.
Kemudian membaca:
لتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ
عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ
عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Latin: Attahiyyatul mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillah. Assalamu alaika
ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala
ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar
rasulullah.Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan keberkahan nya kupanjatkan kepadamu wahai nabi muhammad, salam keselamatan semgo untuk kami seluruh hamba Allah yang shaleh, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
yang dilakukan sebelum melakukan salam dan mengakhiri sholat.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ،كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin: AtTaHiyaTul MubaRakaTush SolawaTuth ThayYiBaTu Lillah. Assalamu’alaika AyyuHan NabiyYu WarahMatullaHi WaBaRaKaTuh. Assalamu’Alayna Wa ’Alaa ‘ibaDilLaHis Solihin. Asyahadu alLaa ilaHa ilLallah. Wa ’AsyHadu Anna Muhammadar Rasulullah. AllahumMa Solli ’Alaa Muhammad Wa ’Alaa Ali Muhammad. Kama SollayTa ’Ala Ibrahim Wa ’Alaa Ali Ibrahim. Wabarik ‘Alaa Muhammad Wa ’Alaa Ali Muhammad. Kama BarakTa ‘Alaa Ibrahim Wa ’Alaa Ali Ibrahim Fil ‘AlaMin inNaka Hamidum-Majid.
Artinya: Segala penghormatan yang berkah, semua doa dan kebaikan adalah milik Allah. Damai sejahtera atasmu, wahai Nabi, dan rahmat Allah dan berkah-Nya. Damai sejahtera atas kami dan atas semua hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, berikanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, seperti Engkau telah memberikan shalawat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Engkau benar-benar Maha Terpuji, Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad, seperti Engkau telah memberikan berkah atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji, Maha Mulia.
9. Melakukan Salam
Setelah selesai membaca doa tasyahud akhir, maka dilanjutkan dengan membaca salam dengan ketentuan:
- Mengucapkan salam seraya telunjukkan jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kana hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.
- Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh kearah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.
Latin: Assalamu ‘alaikum warahmatullah.
Penutup
di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua ibadah ini memiliki peran penting
dalam kehidupan seorang Muslim.
sementara shalat fardu 5 waktu menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan
sebagai ungkapan ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui wudhu, seorang Muslim
membersihkan diri dari kotoran dan najis, menjaga kebersihan lahir dan
batin.
Allah SWT. Selain itu, pelaksanaan shalat fardu 5 waktu menjadi bentuk
komitmen untuk senantiasa menghadap Allah dalam berbagai momen dalam sehari.
Shalat menjadi sumber ketenangan dan kekuatan spiritual dalam menghadapi
tantangan kehidupan.
dalil-dalilnya, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan
kualitas ibadah kita. Marilah kita selalu menjadikan wudhu dan shalat sebagai
bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim. Dengan
konsisten melaksanakan ibadah ini, kita akan meraih berkah dan keberkahan
dalam hidup kita serta mendapatkan ridho Allah SWT.