Contoh Teks Novel Sejarah : Ketimpangan Hukum Indonesia
Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Ketimpangan Hukum Indonesia
prolog
N egriku yang terpandang dengan kekayaan sumber daya, dibalik rupanya 1001 aturan ditegapkan demi tercapainya sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang terpatri bukanlah keadilan yang merata, namun seolah tangisan menjerit dan jiwa merajalela mencari dinamika keadilan ini? Haruskah begini yang di atas terus tertawa dan yang di bawah terus terisak, sebab kehidupan bukan tentang hari ini dan esok, namun ada hari lusa yang menanti dan hari esok yang menyongsong.
Disebuah Negeri dipimpin oleh seorang presiden, yang mana presiden tersebut tidak maksimal dalam menjalankan amanat yang diberikan oleh rakyat kepadanya dan bisa dibilang jelek dalam menjalankan kepemipinannya. Akhirnya setelah dilakukan perjuangan-perjuangan oleh rakyat negeri tersebut, akhirnya presiden tersebut lengser, dan kemudian digantikan dengan presiden yang baru. Para rakyat negeri tersebut, merasa bahagia karena telah tergantinya presiden tersebut. Mimpi-mimpi tentang kesejahteraan hidup, mulai muncul kembali di benak masing-masing penduduk negeri itu. Mereka sangat berharap presiden selanjutnya bisa mensejahterakan rakyatnya dan bisa menghilangkan krisis-krisis yang terjadi saat itu.
Namun ternyata dalam kepemimpinannya, presiden yang baru rupanya lebih buruk dari yang sebelumnya. Banyak kasus-kasus korupsi, ketidak adilan, janji-janji palsu, kriminalitas, dan kesombongan pangkat tumbuh subur di negeri tersebut. Rakyat yang semula bahagia dengan harapan-harapannya, kini akhirnya sadar, bahwa mereka telah lama ditipu. Para rakyatpun sudah merasa muak dengan ketidak adilan yang mereka rasakan. Rakyat-rakyat miskin ditelantarkan, rakyat-rakyat yang melawan dibasmi habis oleh aparat-aparat yang telah disuap untuk membunuh para rakyat yang berani untuk memberontak, dan uang-uang pajak hinga kebutuhan umum didaikkan hingga tak bisa dijangkau lagi oleh rakyat-rakyat kecil.
Para orang-orang kaya semakin gila jabatan dan yang miskin menjadi sasaran kebiadapan. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Akhirnya setelah rakyat sudah putus asa dengan perjuangan-perjuangan, karena sudah banyak korban yang bejatuhan, muncullah seorang yang berjiwa reformasi berjuang untuk menegakkan keadilan di tanah airnya. Perjuangan-perjuangan dilakukan, pemberontakan, hinaan, dan paksaan untuk pengunduran diri di lakukan dari berbagai media.
Ketika presiden negeri tersebut merasa kalau orang yang berjiwa reformasi tersebut dapat mengancam kedudukannya, maka dilakukan pemburuan terhadap orang tersebut, yang akhirnya orang tersebut tertangkap bersama para reformer lainnya, dan dipenjara untuk akhirnya dihukum gantung didepan umum.
Ketika kematian seorang reformer tersebut, negeri tersebut sudah hilang semangatnya, sehingga presiden semakin bebas di negeri tersebut, krisis-krisis datang berkepanjangan dan rakyat-rakyat semakin menderita. Negeri tersebut masih menantika jiwa-jiwa pemuda yang berani berkata ketika semua dipaksa diam, berani berbuat ketika semua dihadapkan pada pistol-pistol, negeri tersebut masih berharap bahwa masih ada jiwa-jiwa reformer yang akan tumbuh pada anak-anak bangsa, dan akan menegakkan keadilan rakyatnya juga membasmi para pendusta rakyat yang berkeliaran.
Alkisah disebuah negeri yang rusak, dan banyak terjadi krisis2 yang berkepanjangan, presiden di negeri tersebut tidak bisa memimpin negerinya dengan baik, kesejahteraan rakyat kurang diperhatikan, dan dibiarkan begitu saja. Rakyat pun banyak yang mengeluh, namun apa daya mereka hanya bisa berbicara saja. namun ada seorang reformer yang berani menentang lewat kritik2nya yang pedas, dan tidak takut oleh presidennya
Harris : “(sambil membaca buku), Undang-undang itu tulisannya pemerintah untuk dipatuhi rakyat, tapi pemerintahnya sendiri gak mau nurutin tulisannya sendiri (tertawa)”
Daniel : “udah dari dulu, pemerintah itu sok ngatur, tapi gak mau di atur”
Harris : “ngomong-ngomong presiden kita kapan diganti ya”
Daniel : “hahah gak tau juga nih”
Kemudian jace lewat, jace adalah seorang petani yang baru pulang dari sawah
Jace : “eh Daniel motor kamu mana? Tumben jalan kaki (sambil kebingungan karena motor Daniel tidak ada)”
Daniel : “iya ni motor aku kebetulan habis bensin, tadi mau beli ternyata uangnya ga cukup, mana gabisa ditawar lagi”
Harris : “yaiyalah gabisa ditawar, mana ada BBM ditawar, emang pemerintah mau rugi (sambil tertawa)”
Jace : “kan seharusnya bisa ditawar, orang pemerintah ada supaya rakyat sejahtera, terus apa gunanya pemerintah kalo rakyat pada susah?”
Harris : “namanya aja pemerintah gamau rugi”
Jace : “betul ris, kita ini cuman orang pinggiran. Gak terlihat dimata pemerintah..”
Harris : “pemerintah cuman bisa omong kosong (sambil membaca Koran & meliat berita), eh ini ada berita bagus, katanya presiden kita dikabarkan mundur dari jabatannya”
Daniel & jace : (tertawa terbahak-bahak)
Mereka kemudian mengharap-harapkan presiden baru di negeri mereka yang dikabarkan bernama putra august adalah presiden yang bisa mengerti rakyatnya, dan bisa menghapuskan krisis2 yang melanda rakyat nya. Kesejahteraan rakyat bisa dijunjung tinggi. Mereka pun mendatangi istana kepresidenan dan menyerukan suara-suara harapan mereka.
Owen : “baiklah, saya akan menciptakan lapangan kerja baru, dan akan lebih menjungjung tinggi kesejahteraan kalian”
Harris : “apa bapak serius berbicara seperti itu?”
Owen : tentu saja saya serius, saya akan menghapuskan krisis yang terjadi di tanah air ini, pendidikan menjadi paling utama, dan hak rakyat harus diperhatikan dengan teliti oleh pemerintah.”
Semua rakyat : baiklah kami percaya kepada bapak!”
Rakyat pun pulang dengan membawa beribu-ribu harapan baik, mereka berpikir bahwa presiden mereka yang baru bisa mengentaskan kemiskinan mereka. Tapi, tanpa mereka ketahui, putra telah diam-diam membuat siasat, putra tak lebihnya seorang penipu, dia bila didepan rakyat berlagak membela rakyatnya, namun bila di belakang rakyat, atau di dalam istana dia seperti seekor binatang.
Owen : “(tertawa) ternyata rakyat itu pada bodoh, baru sekali ucap, mereka pada percaya”
Cielle : anda memang benar-benar bisa membuat rakyat percaya pak. Oh iya pak tetapi kami juga dapat bayaran kan?”
Owen : “tentu saja, kalian para aparat-aparat memang gila uang”.
Kiara : “ya pasti pak, kan saya belajar dari bapak”
Cielle : “selanjutnya apa yang akan kita lakukan pak?”
Owen : “tunggu saja dulu, yang pasti kalian harus berada di pihakku dan jaga mulut, mengerti???”
Cielle & Kiara : “siap pak”
Samakin lama jabatan putra, semakin banyak janji diobralkan, namun yang didapat rakyat bukan kesejahteraan, melainkan kekejaman, dan kesengsaraan. Beribu demo, dan keritikan dilancarkan oleh rakyat kepada presiden. Namun presiden hanya menyuruh untuk menunggu dan bersabar, akhirnya para rakyat nekad berdemo di istana kepresidenan.
Keeseokan harinya, saat para rakyat berkumpul pak putra memilih untuk bersembunyi dan tidak ingin keluar karena takut kemarahan rakyatnya. Namun karena pak putra tidak muncul dari istana kepresidenan, rakyat semakin marah dan memaksa masuk ke dalam istana ke presidenan. Pak putra merasa terancam, akhirnya dia nekad menyuruh para asisten untuk menembak rakyatnya.
Tetapi karena terkejut dengan keputusan sang presiden para asisten hanya bertugas mengamankan saja, dan tidak menurut pak putra.
Karena ketakutan pak putra dengan spontan mengambil pistol dan menembaki para massa yang berdemo. Para rakyat pun melarikan diri karena mendengar suara tembakan, namun harris yang tidak bisa berlari secara cepat, terkena tembakan dan mati seketika.
Akhirnya pemuda yang berani mengkritik kini telah mati, para rakyat yang lain sekarang telah kehilangan semangat untuk melawan pemerintahan, mereka hanya diam saja dengan nasib mereka. Tak ada yang berani melaporkan kasus harris dan juga kasus-kasus tentang kekerasan yang dihadapi para rakyat lainnya. Walaupun mau melapor, mereka tidak tahu juga melapor kepada siapa. Negeri itupun menjadi negeri yang subur kekerasan, penipuan, pembodohan, dan KKN. Namun negeri tersebut masih menantikan jiwa-jiwa pemuda yang berani berkata ketika semua dipaksa diam, berani berbuat ketika semua dihadapkan pada pistol-pistol, negeri tersebut masih berharap bahwa masih ada jiwa-jiwa reformer yang akan tumbuh pada anak-anak bangsa, dan akan menegakkan keadilan rakyatnya juga membasmi para pendusta rakyat yang berkeliaran
Pengarang | Maoulin Bintang Jaya |
@Maoulinbintang |