Contoh Teks Novel Sejarah : Bencana Donggala. Novel Sejarah Original
Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Bencana Donggala
26 September 2018, sekumpulan warga sedang mengadakan rapat persiapan festival di dekat pantai, pada malam hari itu banyak warga yang tidak ingin mengadakan festival pada 28 September, dikarenakan kondisi pantai yang tidak memungkinkan. Di pantai, masih terdapat banyak sampah, dan yang paling diperhatikan adalah kondisi ombak pantai yang masih belum tenang.
Kepala Desa Donggala, bernama Ari. Ari adalah orang yang intoleran, dia suka memaksa kehendaknya, seperti pada saat petani panen padi, dan hasilnya tidak mau dikirimkan ke kota dikarenakan masih banyak warga yang membutuhkan beras di desa. Pak Arya bersikeras untuk tetap dikirimkan ke kota dengan alasan uang, akhirnya banyak warga desa yang Kelaparan, karena beras yang hendak dibeli warga desa sudah tidak ada.
Tersebar berita, Pak Ari membayar sebagian warga untuk memilihnya sebagai kepala desa. Pak Ari bersikeras untuk tetap mengadakan festival pada tanggal 28 September. Menurutnya tanggal 28 itu adalah hari yang terbaik untuk mengadakan festival itu. Warga pun banyak yang menentang keputusan Kepala desa, salah satunya adalah Arya.
Arya adalah seorang warga yang paling kaya dan dianggap penyelamat desa. Pada saat musim kemarau, dan para petani gagal panen dan akhirnya petani pun pada tahun itu mengalami kemiskinan dan kelaparan, Pak Arya membantu semua petani dengan cara membagikan sembako kepada para warga desa. Pak Arya berkata “Apakah bapak yakin untuk mengadakan festival ini pada tanggal 28? Karena pada tanggal 28 adalah malah Jum’at dan para warga memiliki kebiasaan pada malam Jum’at untuk mendatangi tempat ibadah untuk melaksanakan kegiatan ibadah”. Pak Ari dengan nada tinggi menjawab “Iya aku yakin, para warga diwajibkan untuk meninggalkan kebiasaan pada malam Jum’at untuk kegiatan festival ini”.
Pak Arya yang tidak mau terjadinya perdebatan yang berkepanjangan, karena Pak Ari sangat sulit untuk dilawan, akhirnya bersama warga menyetujui apa kata Pak Ari untuk tetap mengadakan festival pada tangal 28. Pada tanggal 27 September, warga diberi pengumuman bahwa festival akan diadakan pada tanggal 28. Semua warga pun langsung menyiapkan festival terutama ibu-ibu desa. Beberapa dari warga pria langsung pergi ke pantai untuk membersihkan sampah dan memeriksa ombak untuk memeperkirakan dibagian pantai mana yang aman untuk diadakan festival. Beberapa warga juga membantu membawa meja meja untuk festival, salah satunya Yono. Yono dikenal sebagai preman desa. Namun, Yono adalah orang yang baik, dia menjaga desa dari orang-orang luar yang mencurigakan.
Akhirnya tanggal 28 September pun datang, beberapa warga pergi ke pantai untuk persiapan terakhir sebelum festival. Istri Pak Ari, Yana menitipkan 2 orang anaknya kepada neneknya agar dia bisa fokus untuk memantau persiapan festival dan jalannya festival. Jam pun menunjukkan pukul 18.00, festival sudah dimulai 30 menit yang lalu, beberapa saat kemudian, warga merasakan hal yang aneh dari bawah tanah. Ternyata tanah bergetar, warga pun segera menyadari bahwa ini adalah kejadian gempa.
Warga pun langsung berlarian. Di desa tanah tiba-tiba berubah menjadi lumpur hisap. Anak kepada desa dan neneknya langsung berlari menjauhi lumpur hisap itu. Beberapa anak yang berada di gereja langsung keluar dan lari, dan gereja nya pun bergeser 2 km. gempa tidak lama terjadi. Namun BMKG memberi sinyal tsunami kecil.
Ternyata sebab gempa tersebut, membuat penerima sinyal rusak, sehingga warga tidak tau jika akan terjadi tsunami. Warga hanya memiliki 10 menit untuk pergi ketempat yang tinggi. Yono membantu anak-anak yang ada di festival tadi untuk menyelamatkan diri. Alhasil anak-anak selamat namun tidak dengan Yono, Yono tenggelam dan terbawa arus, bahkan dikabarkan meninggal.
Pak Ari dan Pak Arya yang terus berdoa agar diselamatkan sambil berusaha menyelamatkan diri. Sayangnya keduanya tidak berhasil selamat. Setelah semua nya berakhir, banyak warga yang kehilangan keluarganya, banyak anak yang dikabarkan hilang, ada juga anak yang kehilangan orang tuanya, semua orang terkenal tekanan mental yang amat berat.
Bantuanpun datang dari berbagai pihak, dari pemerintah maupun non-pemerintah bahkan dari luar negeri.
Pengarang | Affan Ramadhani Adjfarisi |
@af7an |
YUK, Bagikan juga cerita hasil karanganmu di CariPengetahuan-Id. Caranya, kirim file karangan kamu dalam bentuk word atau Pdf ke email [email protected]. Dan jangan lupa cantumkan juga URL instagran atau sosial media lainya. Terimakasih…
Salam Pengetahuan 😆