Cerita Pendek Fiksi: Penantian Berharga. Novel Sejarah Original.

Oleh

admin

Teks Cerita Sejarah - Cerita Pendek

Teks Cerita Sejarah (Novel Sejarah Fiksi): Penantian Berharga. Novel Sejarah Original

Hallo sobat pencari pengetahuan, kembali lagi bersama admin di Caripengetahuan-Id.com. Bagaimana nih kabar sobat hari ini ? Admin harapkan selalu dalam keadaan yang baik dan pastinya sehat selalu ya. Nah pada kesempatan kali ini admin mau membahas salah satu bab yabg ada di kelas 12 nih, khususnya bagi yang memakai kurikulum 2013 revisi. Sobat tau apa yang kita akan bahas ? Yupss…Teks Cerita Sejarah. Apakah sobat sudah tau definisinya ? Atau apakah sobat sudah dapat membedakan teks cerita sejarah dan teks sejarah ? Admin yakin nih sobat sudah tau…. Tapi bagi sobat yang belun tau bisa cari di google ya… Banyak kok.

Sering pada bab ini guru guru memberikan tugas kepada anak muridnya untuk membuat teks cerita sejarah hasil imajinasi mereka sendiri.

Pada artikel edisi hari ini admin ingin memberikan referensi bagi sobat yang ingin membuat teks cerita sejarah ya. Dan juga artikel edisi hari ini adalah “Yuk Baca Cerita”

Cerita yang admin tulis disini adalah kelanjutan edisi artikel yang sebelumnya. Nah cerita yang terdapat pada artikel ini dikirimkan oleh teman admin untuk di upload di blog ini. Dan saya ingin mengucapkan terima kasih pada pihak pihak yang sudah mau berbagi. 


Bagi kalian yang ingin ceritanya di terbitkan Di CariPengetahuan-Id.Com bisa mengirimkan Cerita mu yang kamu buat sendiri lewat [email protected] dan juga jangan lupa untuk menyertakan sosial media sobat juga ja supaya bisa kamu tuliskan siapa yang mengarang cerita yang kami terbitkan.

Suasana, tokoh, kejadian di dalam teks dibawah ini adalah rekayasa dan tidak ada sedikit pun tujuan untuk menyindir ataupun menyudutkan pihak pihak tertentu. Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan.

Pada penasaran ya sobat bagaimana ceritanya. Yuk kita baca bersama sama.

 Penantian Berharga

      “Kiana aku lulusss” Kata Gilang

      “Selamat ya lang” Kata Kiana seraya memeluk kekasihnya .

      Setelah proses pendaftaran dan melewati berbagai macam tes akademik, tes kesehatan dan lainnya. Akhirnya Gilang Wijaya dinyatakan lulus masuk ke sekolah pelayaran.
***

      “Kiana..jaga diri kamu baik-baik yah, jangan nakal. Kamu harus nungguin aku” Suara Gilang melembut.

      Kiana semakin erat memeluk kekasihnya. Ia tak mampu mengucapkan apa-apa. Air matanya mengalir deras. Hari ini adalah hari pertama Gilang masuk ke asrama. Kiana beserta mama Nia, mamanya Gilang turut mengantar Gilang ke asrama.

       “Gilang ayok masuk ke asrama, kita udah disuruh masuk.” Ujar Rio teman Gilang

      “Kamu janji yah sama aku, tetap tunggu aku sampe pulang nanti” Ujar Gilang

      “Iya aku janji, jaga kesehatan kamu ya didalam” Kiana menjawab

      Akhirnya Gilang dan Rio pergi meninggalkan Kiana dan mama Nia. Sedih sangat dirasakan oleh keduanya. Namun mereka harus kuat.
***

      Kini Kiana sudah ada dirumahnya, saat ia membuka pintu rumahnya ia mendapati papa dan mamanya sedang bersantai di depan tv.

      “Assalamualaikum ma,pa” Kata Kiana

      “Waalaikumsalam sayang, kenapa baru pulang?” Tanya wulan, mama kiana

      “Tadi aku sama mama Nia habis ngantar Gilang ke asrama ma, maaf Kiana lupa ngabarin mama”

      “Iya gapapa lain kali kalau pulang terlambat kabarin mama atau papa biar gak khawatir” Ujar Ardhan, papa Kania

      “Iya pa”

      “Kamu kenapa nak? Kalau ada masalah cerita aja sama mama”
Kiana lalu duduk disamping mamanya “Ma.. Gilang masuk sekolah pelayaran. Aku nggak suka ma. Kami bakal LDR, gak ada ketemuan, telponan ataupun chat. Aku gak kuat. Aku sayang sama Gilang.” dengan suara terisak, lalu mama memeluk Kiana. Pelukannya begitu hangat.

      “Kamu nggak boleh egois sayang. Kita sebagai perempuan nggak boleh ngelarang selagi itu hal positif. Kamu seharusnya dukung Gilang. Mama tau perasaan kamu sekarang bagaimana. Kamu hanya belum terbiasa dengan keadaan. Kamu doain dia biar baik-baik aja. Kamu fokus sama kuliah kamu dulu aja biar bisa buat mama, papa dan Gilang bangga sama kamu. Belajar mandiri yah sayang” mama lalu melepas pelukannya dan menyeka air mata Kiana.
“Udah ah jangan nangis terus ntar cantik nya hilang loh”

      “Makasih ma” Kiana tersenyum “Yaudah aku ke kamar dulu yah ma, capek mau istirahat”

      “Oke, jangan lupa makan malam nanti ya” Ujar mama

      “Siappp mah”
***
      4 tahun sudah berlalu..
Waktu terus berjalan, Kiana dan Gilang sudah terbiasa merendam rindu. Kiana juga mulai sibuk dengan skripsinya sedangkan Gilang sibuk dengan aktivitasnya menjadi pelaut. Gilang juga sempat pulang beberapa kali dan memberikan Kiana surprise atas kepulangannya.

       Hari ini adalah hari kepulangan Gilang dari dinas kerjanya. Ia sengaja tidak memberitahu Kiana atas kepulangannya hari ini. Sebelum sampai ke rumah Kiana ia menyempatkan diri mampir ke toko bunga.

      “Rasanya gue kangen banget sama Kiana, ga sabar pengen ketemu” Ujar Gilang sambil tersenyum

      Ting nong…

       “Kianaaa… tolong bukain itu pintu ada tamu, mama lagi sibuk didapur” Ujar mama

      “Iya ma”

      Ceklekk..

      “Gilanggg! Ini beneran kamu?, Kamu kok gak ngasih tau aku pulang hari ini” Kiana merasakan sepasang tangan melingkar dipinggangnya. Aroma maskulin yang sudah lama tidak dirasakannya kini mulai menguar. Ia diam dan menikmati posisi sekarang ini.

      “Aku sengaja nggak ngasih tau kamu kali ini biar surprise, nih” Gilang memberikan sebucket bunga yang cantik dan harum kepada Kiana

      “Manis banget sih, pacarnya siapa”

      “Kamu dong, Oiya..aku nggak disuruh masuk nih”

      “Astaga aku sampe lupa, yaudah yuk masuk”
***

      Sebulan yang lalu… Setelah kepulangan Gilang ke kota kelahirannya. Ternyata iya juga telah resmi melamar Kiana dihadapan orang tuanya. Mereka juga telah menetapkan tanggal pernikahannya yaitu 4 bulan lagi yang mana tepat 22 tahun usia Kiana dan ia telah resmi dinyatakan lulus di universitasnya.

      Saat ini mereka tengah menikmati angin malam di taman kota.

      “Nggak kerasa ya na, sebentar lagi kita nikah” Ujar Gilang

      “Iya, aku juga nggak nyangka hubungan kita bakal berlanjut sampai ditahap ini. Aku sempat mikir apa aku kuat ngejalanin LDR sama kamu”

      “Intinya kita harus saling jaga kepercayaan. Pernikahan bukan keputusan yang mudah, tapi aku yakin dan berani mengambil keputusan itu sama kamu. Aku menginginkan pernikahan satu kali seumur hidup yaitu sama kamu. Aku sayang kamu”

      “Aku juga” jawab Kiana sambil tersenyum
***

      Gilang dalam perjalanan menuju rumah Kiana, membelah dua pikirannya untuk fokus menyetir dan merenung memikirkan pekerjaannya. Ia tidak bisa memilih antara pekerjaan atau mempersiapkan pernikahannya bersama Kiana yang tinggal 2 bulan lagi. Ia tidak menyangka akan ditugaskan selama 1 bulan ke laut Natuna.

      Akhirnya Gilang sampai didepan rumah Kiana.
“Hai! Lama yah nunggunya” Kiana memasuki mobil Gilang. Mereka ingin makan malam bersama disebuah restoran.
“Enggak kok baru nyampe juga”

      Sampailah mereka ditempat yang dituju. Tanpa Kiana sadari, Gilang terus memandanginya dalam diam. Kiana baru menyadarinya saat pelayan datang.
Kiana tersenyum, “Tempatnya bagus, aku suka”
Gilang diam saja, ia terus menatap Kiana. Tangannya ia gerakkan untuk meraih tangan Kiana yang berada didepannya. Gilang menggenggam tangan Kiana.

      “Permisi..ini pesanannya” Ujar pelayan tersebut
“Oh..iya mbak, makasih yah” Pelayan tersebut mengangguk
“Ayok di makan”

       Gilang menggeleng.
Kiana jadi bingung sendiri.

      “Kamu kenapa? Gak suka makanannya atau mau ganti menu aja?”

      “Ki-a-na” akhirnya Gilang membuka suara. Dengan suara pelan dan terbata-bata, ia mengatakan akan berlayar selama satu bulan
      “Iya”

      “Minggu depan aku ditugasin berlayar ke laut Natuna selama 1 bulan”
Kiana langsung menatap kearah Gilang, ia mencerna ucapan Gilang tadi.
“Gimana na? Kamu gak apa-apa kan aku tinggal sebentar? Aku janji kalau udah selesai pasti balik”

      “Kalau aku gak setuju pun kamu tetap akan berangkat kan? Pernikahan kita tinggal 2 bulan lagi loh lang. Aku takut kamu kenapa-kenapa nantinya disana. Kita udah nyiapin ini itu semuanya. Aku khawatir sama kamu” ucap Kiana

      “Aku gak bermaksud seperti itu na. Ini kan soal tanggung jawab. Bukannya aku lebih mementingkan pekerjaan dari pada kamu. Aku janji sama kamu setelah tugas aku selesai aku segera pulang, kita nyiapin pernikahan kita. Aku pasti jaga diri disana, kamu jangan khawatir” Gilang mencoba member pengertian kepada Kiana.

      “Jangan marah yah. Aku sebenarnya juga gak mau, aku pengen disini terus sama kamu tapi aku juga gak bisa ninggalin pekerjaan yang jadi tanggung jawab aku. Kamu jangan diam terus dong. Aku jadi makin berat ninggalin kamu” ucap Gilang

      Kiana lantas menerbitkan senyumnya.
“Aku nggak papa kok, gak marah sama kamu. Aku mau kamu bertanggung jawab sama pekerjaan yang kamu jalani. Aku bakal berdoa untuk kamu supaya kamu nggak kenapa-kenapa disana dan cepat pulang dengan selamat.” Kiana menggenggam tangan Gilang.

      “Makasih sayang. Aku janji bakal jaga diri disana dan bakal cepet pulang.”
***

      Sudah 1 bulan berlalu dan Gilang tidak kunjung datang. Kiana terus memperhatikan fotonya bersama Gilang. Rasanya dia sangat merindukan lelaki itu. Perasaannya berkecamuk, tidak sampai satu bulan lagi pernikahan mereka akan digelar, tetapi Gilang masih berlayar dan tidak ada kabar sama sekali.

       Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 10 awak kapal diduga disandera kelompok garis keras asal Bangkok akhir pekan lalu di laut Natuna. Namun sampai saat ini Polda Kalimantan Selatan belum mendapat informasi soal kabar terebut.
“Kami belum dapat informasi resmi. Tapi kami segera mengecek dan membantu membebaskan kapten kapal bersama kru lainnya.” kata Ketua Polda Alvin Hidayatullah kepada Liputan6.com di Banjarmasin, Kamis (10/05/2020).

      Mata Kiana bergetar, ia baru saja membaca sebuah berita di handphonennya. Tiba-tiba saja hatinya dihinggapi rasa sakit. Kemudian air matanya berjatuhan.
Salsa, sahabat Kiana meringis mendengar cerita sahabatnya. Malam-malam sekitar pukul 8 Kiana membawa motornya ke rumah Salsa dan menceritakan semuanya, ia menceritakan perihal berita yang baru saja ia baca di handphonennya.

      Dua minggu lagi hari pernikahan mereka akan tiba dan Gilang tidak ada kabarnya sama sekali ditambah ia mendapatkan kabar disanderanya pelaut di sebuah pulau yang mana kapal itu merupakan tempat Gilang bekerja.

      “Kiana udah dong. Kita seharusnya berdoa buat keselamatan Gilang dan kru lainnya.”

      “Lo gak ngerasain rasanya jadi gue Sa!” Salsa diam dan bingung memperhatikan Kiana. Salsa lalu memeluk Kiana dan menenangkannya.

      “Gue ngerti perasaan lo sekarang gimana. Menurut gue, kita berdoa dulu aja buat keselamatan mereka semua yah.”Kiana menggangguk dipelukan Salsa.
***

      Tokkk…tokk…
“Iya”

      “Gilang!!! Ini beneran kamu kan? Aku khawatir banget sama kamu, gak ada kabar terus tiba-tiba aja denger berita penyandraan. Aku takut terjadi apa-apa sama kamu” Kiana menghambur memeluk Gilang

      “See..aku baik-baik aja sayang, Alhamdulillah kami selamat. Kami sudah dibebaskan dengan negoisasi yang dilakukan pemerintah. Aku janji gak bakal ninggalin kamu. Kita siapin pernikahan kita sama-sama yah”
“Iya” Kiana menatap Gilang dengan tersenyum.
***

      Akhirnya hari yang ditunggu sudah tiba. Penghulu yang sejak tadi ditunggu sudah datang. Gilang telah mengambil posisi di depan Ardhan, papa Kiana. Lelaki yang mengenakan setelan jas dan kopiah berwarna putih itu merasakan telapak tangannya dingin. Ia berusaha keras untuk mengendalikan kegugupannya.

      “Sudah siap?” Tanya penghulu tersebut. Gilang menggangguk.

      “Saya nikahkan dan kawinkan anak kandung saya Kiana Amelia Admajaya dengan engkau Gilang Wijaya bin Adi Wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”

      “Saya terima nikah dan kawinnya Kiana Amelia Admajaya binti Ardhan Admajaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

      “Bagaimana para saksi?” Tanya penghulu pada saksi nikah

      “SAH!!!” ucap para saksi yang langsung disambut dengan syukur oleh para tamu yang hadir.

      Menjadi istri seorang pelaut bukanlah hal yang mudah. Aku harus selalu siap dengan ujian dan cobaan yang akan datang. Menahan rindu, jauh dari pasangan, dan harus memiliki kesabaran serta kesetiaan dalam penantian.

~~~Tamat~~~

Pengarang Hayyuna Amelia
Instagram Tidak ingin disebutkan

Akhir Kata

Menarik bukan sobat ceritanya, caripengetahuan-id.com akan updates terus setiap hari demi menyajikan informasi yang menarik dan pastinya informatif dengan bahasa yang santai. Jika artikel ini membantu sobat dan sobat mempelajari hal baru hari ini bisa sobat follow blog ini untuk mendapatkan notifikasi artikel baru ya.

nantikan ya sobat artikel artikel kami dan kami berharap artikel ini dapat menambah pengetahuan sobat apabila sobat mempelajari hal baru setelah sobat membaca artikel ini maka berikan kami like dan ikuti blog atau website ini ya.

Dan admin mau ngucapin terimakasih karena telah membaca artikel ini dan baca juga artikel kami yang lain ya

Dan jangan lupa jaga kesehatan sobat ya…. Bye …..Sampai Jumpa… Kita ketemu lagi di artikel admin selanjut ya…

Artikel Terkait

Bagikan: